Kamis, 20 Agustus 2015



Pertumbuhan janin semakin hari yang terus tumbuh membesar sangat membutuhkan asupan gizi dari sekitarnya. Selain dari sari-sari makanan yang disalurkan sang ibu melalui placenta, janin juga mengambil gizi dari sang ibu. Terutama kalsium. Saat tulang mulai terbentuk biasanya dokter meresepkan kalsium di resep vitaminnya. Pengalaman saya dulu di pekan 16 sudah di tambahkan resep suplemen kalsium oleh dokter kandungan.

Di pekan-pekan ini juga saya mulai rajin minum susu segar yang buka warung tenda tiap sore. Saya prefer ke susu segar dibanding dengan susu kemasan yang khusus untuk ibu hamil. Saya mikirnya, toh susu yang diambil kalsiumnya jadi bisa saja ambil dari mana saja tidak harus melalui susu ibu hamil. Mengenai gizi tambahan yang ada di susu ibu hamil justru saya lebih suka ambil dari makanan asalnya. Misalnya asam folat yang bisa didapatkan dari buah pisang dan alpukat langsung, DHA yang bisa diambil dari ikan-ikanan. Lagipula, dokter juga sudah meresepkan suplemen tambahan tersebut.

Saat hamil, saya mencari susu kambing segar sebagai alternatifnya. Tapi karena waktu itu saya tidak menemukan akhirnya saya mengonsumsi susu sapi segar yang memang tersedia banyak di pasar tiap sore sebagai alternatif lain. Ya, saya memilih susu segar, susu dengan penampilan 'aslinya', bukan susu yang dirubah penampilan menjadi bubuk lantas kita tambah air lagi setiap akan menyeduhnya. Namun, ada praktis dan efisien sebagai kelebihannya. Hal ini sudah saya kupas di pos sebelumnya :).

Saat anak saya memasuki usia dua tahun kemarin barulah saya menemukan susu kambing segar ini. Meskipun telat tapi tidak ada salahnya saya tetap mengonsumsinya kan? :)
Di setiap literatur tentang susu kambing saya kerap menemui khasiat dan manfaat susu kambing bagi ibu hamil dan menyusui. Untuk ibu hamil mungkin sudah bisa ditebak ya karena memang ibu hamil sangat membutuhkan kalsium lebih banyak seperti paparan diatas. Sedangkan untuk ibu menyusui saya -dengan tidak sengaja- sudah merasakan sendiri khasiatnya.

Jadi ceritanya anak saya sudah mulai disapih. Satu pekan setelah penyapihan ASI saya -alhamdulillah- sudah tidak keluar lagi. Sepuluh hari dari itu -berarti dua pekan lebih pasca penyapihan- saya puasa untuk membayar hutang puasa Ramadhan kemarin. Malam saat sahur saya minum susu kambing sisa anak saya, kira-kira 100ml waktu itu kalau tidak salah. Ternyata, besok sorenya setelah berbuka, saya baru sadar kalau ASI saya keluar lagi. Masya Allah...

Padahal jika masih aktif menyusuipun saat-saat puasa seperti ini produksi ASI biasanya menurun. Pun saya sudah berhenti menyusui selama dua pekan lebih. Mungkin dari situ Allah memberikan bukti aplikatifnya tentang khasiat dan manfaat susu kambing untuk ibu hamil dan menyusui bagi saya pribadi sebagai bekal untuk iklan susu kambing cair ini, hehe...

Jadi, susu kambing untuk meningkatkan dan memerlancar produksi ASI bagi ibu hamil benar-benar terbukti. Ini bisa menjadi alternatif bagi ibu-ibu yang terkendala masalah ASI untuk buah hatinya. Susu kambing ini bisa dijadikan booster ASI disamping manfaat kalsium yang kita ambil.

Semoga bermanfaat :)

1 komentar:

  1. Mari kita sama-sama melaksanakan Sunah Rasulullah salah satunya minum Susu Kambing yang banyak manfaatnya.

    BalasHapus