Senin, 24 Agustus 2015



Susu baik untuk pertumbuhan. Pernah mendengar kalimat itu dari sebuah iklan susu di televisi. Susu yang sejak dulu sudah terkenal dengan keanekaragaman kandungan gizinya memang menjadi andalan. Mulai dari mineral, vitamin, protein, zinc, fosfor, magnesium, lemak dan terutama kalsium yang sangat baik untuk menyokong pertumbuhan badan terutama tulang dan gigi.

Setelah bayi lahir di dunia, susu menjadi benda yang paling dibutuhkan demi kelangsungan hidupnya. Organ tubuhnya yang masih rawan dan muda belum bisa menerima asupan makanan apapun selain susu, yaitu ASI. Makanan yang berwujud cair ini sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi yang organnya masih mungil. Kandungan gizi ASI ini sudah sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi terutama di enam bulan pertama. Setelah enam bulan hingga usia dua tahun, barulah bayi diberi makanan pendamping lain selain ASI mengingat aktivitas bayi yang mulai bertambah sehingga membutuhkan energi yang lebih.

Begitu berharganya ASI. Meskipun begitu, tidak sedikit ibu yang harus merelakan anaknya lepas ASI sebelum waktunya karena satu dan lain hal. Pengganti ASI pun dicari. Biasanya, pilihan mereka jatuh pada brand-brand susu terkenal yang sudah 'teruji klinis' di pasaran, iklan yang masif dan gencar, testimoni dari mulut ke mulut, harga yang mentereng dan lain sebagainya. Tidak salah karena memang susu ini sangat dibutuhkan bayi (terutama di enam bulan pertama) sebelum ia menerima makanan padat. Dan sudah barang tentu para ibu ini ingin memberikan sesuatu yang terbaik dan tidak asal-asalan bagi buah hatinya.

Dengan tambahan berbagai kandungan gizinya, susu-susu kemasan ini memang sangat menarik untuk dicoba. Setiap merk punya kelebihan tertentu yang sering membuat kita jadi tergoda. Tapi hei ingat, anak kita bukan mainan. Bukan saatnya kita untuk coba-coba, saat ini yang mereka butuhkan adalah formula pengganti ASI yang tepat untuk makanan mereka. Buat anak kok coba-coba :D

Setidaknya, susu pengganti ASI harus mendekati sifat ASI itu sendiri meskipun tidak ada yang bisa menandingi kehebatan ASI dalam segala hal. Kandungan gizi didalamnya yang kompleks tapi seimbang, tidak lebih atau bahkan kurang, sesuai takaran yang dibutuhkan bayi. Singkatnya, ASI itu tau apa yang bayi mau. Lantas seperti apa susu yang paling mendekati ASI?

Dari dulu sudah banyak timbul perdebatan mengenai keunggulan antara susu sapi dengan susu kambing. Susu sapi yang lebih mahsyur dari susu kambing menjadikan susu kambing ini kalah pamor dan seolah dikesampingkan. Lihat saja iklan-iklan susu yang bertebaran pasti berasal dari susu sapi. Tapi itu bukan berarti susu kambing tidak bisa menjadi pengganti ASI daripada susu sapi,  justru sebaliknya bahkan lebih baik lagi.

Kandungan Lemak
Susu kambing mengandung 10 gram lemak per 8 ons susu, 2 gram lebih banyak dibanding susu sapi. Akan tetapi, susu sapi juga mengandung aglutinin yang mengikat lemak sehingga susah untuk dicerna. Sedangkan susu kambing tidak mengandung aglutinin sehingha mudah untuk dicerna. Susu kambing juga baik untuk bayi karena mengandung beberapa asam lemak esensial yang baik untuk penncernaan.

Variasi Protein
Saat kita mengonsumsi susu, asam lambung bereaksi pada protein yang terkandung pada susu dan memroduksi gumpalan protein. Pada susu kambing, gumpalan lebih sedikit sehingga susu kambing mudah dicerna oleh bayi.

Kemungkinan Alergi
Menurut penelitian ilmiah, susu kambing dan susu sapi memiliki kandungan alergi yang serupa. Namun, alpha-S1 -protein yang sering mengakibatkan alergi- hanya sedikit  ditemukan di susu kambing.

Lactose Intolerance
Susu kambing hanya memiliki 4,1% laktosa atau zat gula, sementara susu sapi lebih besar, yakni 4,7%. Ketidakmampuan bayi untuk memroses laktosa mengakibatkan gejala kolik, infeksi telinga, eksim dan gas.

Berbagai Mineral
Susu kambing dan susu sapi mengandung jumlah mineral yang sama. Akan tetapi, susu kambing memiliki lebih banyak kalsium (13%), vitamin B-6 (25%), vitamin A (47%) dan potasium (134%). Hanya saja susu kambing mengandung sedikit asam folat.

Bisa dilihat perbedaan antara susu kambing dan susu sapi diatas. Ternyata susu kambing lebih bisa dijadikan pengganti ASI dibanding dengan susu sapi. Meskipun masih terdengar aneh bayi minum susu kambing sebagai pengganti ASI, tetapi begitulah fakta sebenarnya.

Semoga bermanfaat. Berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar