Rabu, 19 Agustus 2015

Permintaan susu oleh konsumen memang selalu menjanjikan. Susu seolah menjadi kebutuhan makanan yang primer bahkan semenjak masih bayi. Tidak heran memang karena  kandungan gizi susu sangat banyak, terutama kalsium yang sangat berperan penting dimasa-masa pertumbuhan anak. Bagi orang dewasapun sangat berperan untuk menopang kebutuhan tulangnya. Pun tidak mengesampingkan kandungan gizi lain yang terdapat dalam susu, semisal mineral, lemak, protein, vitamin, magnesium,  zinc dan fosfornya.

Para produsen brand susu pun tidak menyia-nyiakan prospek ini. Mereka memandang ini sebagai prospek yang cerah. Produk susu pun membanjiri pasaran dengan beragam bentuk dan turunanannya. Ada yang masih tetap mempertahankan bentuk aslinya dengan wujud cair, paling banyak sudah merombak bentuknya menjadi bubuk sesuai dengan ke efisien penggunaan susu itu sendiri dan tidak sedikit pula yang mencoba mengolah menjadi turunan produk susu semisal keju yang lebih fleksibel untuk diolah menjadi beraneka ragam makanan.

Kembali ke minum susu. Alternatif minum susu ada dua, yaitu dengan susu cair atau dengan susu bubuk. Adakah bedanya? Tentu saja ada. Saya akan sedikit membahasnya dengan contoh susu kambing ini.

Susu kambing jika dibanding dengan susu sapi itu lebih rentan tercemar bakteri. Oleh karena itu, dua jam setelah pemerahan susu harus segera diolah atau paling tidak harus segera dimasukan ke dalam freezer agar tetap stabil.

Cara pertama, pasteurisasi. Pasteurisasi dapat dilakukan dengan memanaskan air susu pada suhu kurang lebih 65°C selama 15 menit, dengan tujuan membunuh bakteri perusak. Selanjutnya air susu kambing didinginkan secepatnya, dengan maksud menghambat pertumbuhan bakteri. Melalui pasteurisasi air susu kambing dapat disimpan selama 5 – 7 hari dengan kualitas tetap baik.



Cara kedua, pengolahan menjadi susu bubuk. Susu bubuk dapat dibuat dengan cara industri rumah tangga, yaitu memanaskan air susu kambing ditambah gula pasir 25-50% dari berat air susu. Pengadukan dilakukan selama pemanasan hingga mengental dan membentuk butiran kristal. Setelah diblender butiran tersebut akan menjadi susu bubuk. Bahan pembuat aroma dan rasa yang dapat ditambahkan pada proses pembuatan susu bubuk antara lain : jahe, madu, telur, kopi dan coklat. Susu bubuk yang dihasilkan dapat disimpan selama 4 bulan tanpa kerusakan.



Dan cara yang terakhir adalah susu murni mentah. Setelah proses pemerahan, susu segar tersebut langsung dimasukan ke dalam freezer agar tetap stabil. Susu cair murni ini nantinya akan berwujud frozen atau beku. Sekedar informasi saja, susu kambing ini lebih baik jika diminum mentah karena lebih sehat. Alternatifnya memakai susu cair frozen ini.



Tapi terkadang kita tidak mau dibuat repot, ingin  praktisnya saja jadi lebih memilih susu bubuk sebagai jalan tengahnya. Itu juga tidak masalah karena toh masih susu kambing juga. Tapi jika ada orang yang benar-benar menginginkan susu Kambing yang murni tanpa ada campuran apapun, susu cair frozen ini alternatifnya.

Cara menyeduhnya : masukan susu cair frozen (beserta bungkus plastik nya) ke dalam air untuk direndam sampai susu itu mencair sendiri. Selanjutnya tinggal diiseduh sesuai dengan keinginan kita.

Semoga bermanfaat. Berbagai sumber.

4 komentar:

  1. Saya tertarik dengan artikel yang ditampilkan pada blog ini , Terima kasi

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Alamat kami di perum griya kedaton asri pleret bantul
      Telp 085726470766

      Hapus