Jumat, 11 September 2015



Melalui kakak saya adalah awal perkenalan saya dengan susu kambing cair yang dibekukan ini. Kakak saya memulai bisnis ini pada tahun 2010-an. Saat itu mungkin juga menjadi hal yang baru bagi kakak saya mengingat susu kambing cair yang dibekukan ini masih jarang. Apalagi bagi saya yang belum pernah mendengar sama sekali tentang susu kambing secara detail. Hanya sebatas info umum tentang susu ini.

Pertama kali melihat susu kambing cair yang dibekukan ini pun terasa janggal. Kakak saya yang mondar-mandir di dapur sambil sesekali melihat ke arah bak yang berisi air memang mencolok perhatian. Tidak begitu lama kakak saya pun berujar, "sudah jadi...sudah jadi..." pekiknya riang sambil mengangkat bungkus plastik yang berisi susu yang sudah mencair. Batin saya heran, ada gitu susu yang dibekukan dulu lalu dicairkan dengan direndam air biasa sebelum diseduh? Karena selama ini saya taunya susu itu berwujud bubuk atau kental manis. Dan saya pun terlalu kuper bahwa ternyata diluaran sana banyak kedai-kedai susu yang menyediakan susu sapi cair segar :D

Keheranan saya semakin bertambah ketika tau bahwa harga susu sebungkus plastik satu kiloan itu ternyata wow, tujuh ribu rupiah untuk tiap 200 ml nya. Ckckck... Susu apa pula yang sebegitu mahalnya. Uang sebesar itu tahun 2010 sudah bisa untuk membeli susu kental manis kalengan. Saat itu saya belum tau bahwa untuk kambing etawa, satu kali pemerahan hanya menghasilkan maksimal 1,8 liter susu saja. Beda dengan sapi yang bisa menghasilkan 15 liter susu untuk bobot sapi 400 kilogram. Lagipula peternakan  kambing etawa ini masih langka jika dibanding dengan peternakan sapi perah yang lebih melimpah menjadikan harga susu kambing ini tentu saja lebih melejit.

Saat kakak saya menekuni bisnis susu kambing cair ini lebih serius, banyak fakta dibalik susu kambing ini yang diinfokan oleh kakak saya kepada saya. Saya yang sebelumnya sama sekali tidak tau, sedikit demi sedikit jadi tau tentang keunggulan-keunggulan susu kambing ini. Tapi saat itu saya hanya sekedar tau tanpa mau mengkaji lebih jauh lagi. Maklum masih jiwa muda, belum mau memikirkan hal-hal yang rumit apalagi untuk berbisnis. Tapi bukan berarti sekarang sudah tua ya, hehe...

Akhir tahun 2010 saya menikah. Suami saya yang bekerja di Jogja mengharuskan saya berpindah domisili mengikuti suami di kota Gudeg tersebut. Meninggalkan kota pinggiran Jakarta, Bekasi, yang hiruk pikuknya tidak kalah dengan Ibukota bahkan lebih semrawut kalau boleh saya bilang. Meninggalkan kakak saya dengan bisnis sampingan susu kambingnya dan membawa sedikit ilmu tentang susu kambing ini. Sedih.

Di kota ini saya hidup sebagai ibu rumah tangga tulen,berkebalikan dengan masa gadis saya yang saya habiskan untuk bekerja siang malam. Banyaknya waktu luang membuat saya berangsur-angsur membongkar ilmu-ilmu yang saya punya (duh,bahasanya...) untuk diaplikasikan ke dunia nyata. Tidak terkecuali dengan susu kambing ini dengan segudang manfaatnya. Saya pun berniat untuk mengonsumsinya.  Akan tetapi, ternyata mendapatkan susu kambing cair di Jogja itu tidak mudah.

Sebagai contoh saat saya hamil. Saat hamil saya tidak mengonsumsi susu khusus untuk wanita hamil yang banyak beredar di pasaran. Saya prefer ke susu segar, toh susu yang diambil kalsiumnya apalagi untuk wanita hamil memang sedang membutuhkan banyak kalsium bagi si ibu dan janin. Untuk kandungan gizi yang ditawarkan di susu khusus wanita hamil yang beraneka ragam, saya lebih memilih gizi itu dari asalnya yaitu makanan. Dengan makanan yang bergizi insya Allah masalah itu bisa teratasi. Apalagi dokter atau bidan sudah meresepkan banyak suplemen tambahan. Tapi itu tergantung tiap ibu bagaimana cara menyikapinya sih ya, karena saya juga tidak menolak sama sekali tentang susu khusus wanita hamil ini kok, itu pendapat saya pribadi. Karena lagipula susu khusus wanita hamil ini kan mahal, hehe...

Kembali ke susu segar. Saya pun mencari info tentang susu kambing cair segar ini disekitar tempat tinggal saya. Nihil. Kebanyakan susu kambing ini sudah diproses menjadi susu bubuk. Kalau begitu kan sama saja dengan susu khusus wanita hamil yang ada di pasaran. Ya sudah, akhirnya saya membeli susu sapi segar di kedai-kedai kecil yang selalu mangkal sore hari di daerah Kotagede. Tapi itu juga tidak rutin tiap hari, sesempat dan seingatnya saja sih, hehe...

Saat anak saya sudah berusia satu tahun dan sudah saatnya untuk dikenalkan dengan susu segar, saya belum juga menemukan susu kambing cair segar ini di Jogja. Akhirnya saya memberikan susu UHT kepada anak saya. Praktis. Ternyata anak saya suka sekali dengan susu UHT, sekotak berapapun ukurannya selalu habis. Tapi itu juga tidak rutin tiap hari, seingat dan sesempatnya saja saya membelikan, hehe...

Baru disaat masa-masa penyapihan kemarin Alhamdulillah saya sudah bisa menyetoknya di freezer rumah. Saya pun tidak ragu untuk memberikan susu kambing cair segar ini ke anak saya. Pengalaman lengkapnya bisa dilihat disini http://jogjasusu.blogspot.co.id/2015/08/susu-kambing-untuk-balita.html?m=0
Bukan hanya anak saya, saya dan suami pun ikut mengonsumsi karena stok di freezer juga banyak ( ya iyalah, kan kami jualan, hehe...). Ada sedikit cerita antara susu dengan suami.

Jadi suami saya dari kecil itu tidak suka dengan susu putih. Baunya membuat mual katanya. Jadi selama ini beliau minum susu yang varian rasa terutama coklat untuk mengurangi bau susunya. Saat pertama ada susu kambing di rumah pun beliau tidak langsung antusias untuk mencoba minum layaknya saya dan anak saya, masih ada rasa keengganan dengan bayangan bau susu selama ini. Tapi karena tau akan manfaat susu kambing ini, suami saya pun akhirnya mau meminum walaupun sedikit. Tanpa diduga, ternyata suami saya justru suka sekali dengan susu kambing ini. Katanya beda dengan dengan susu putih yang selama ini dikenal dan rasanya pun enak. Mungkin mindset selama ini adalah bahwa susu putih itu ya aromanya seperti itu, aroma sapi,dan aroma sapi inilah yang membuat suami saya mual. Beda dengan susu yang diminum baru-baru ini yaitu susu kambing yang bau kambing tentunya.

Maka dari itu, bagi Anda yang tinggal di sekitar Jogja dan menginginkan susu kambing cair segar ini tapi kesulitan untuk mendapatkannya, Alhamdulillah sekarang kami menyediakannya. Susu kambing cair segar murni yang dibekukan ukuran 200 ml dengan harga Rp 8.000 per kemasan. Silahkan datang ke kediaman kami di Griya Kedaton Asri kav C1 Pungkuran Pleret Bantul atau hubungi 085726470766 untuk layanan delivery order.

Selamat beralih ke susu kambing...

Rabu, 09 September 2015



Sejenak kita lupakan susu kambing murni segarnya ya...

Alhamdulillah sebentar lagi kita memasuki bulan Dzulhijjah, bulannya para jamaah haji yang diberi taufik oleh Allah sehingga berkesempatan untuk beribadah haji ke Baitullah. Bulannya muqarib yang ingin berkurban di hari 'Ied nanti mengamalkan apa yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim 'Alaihissalam. Salah satu dari empat bulan yang diharamkan oleh Allah. Dan tahukah Anda bahwa ada keistimewaan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini? Dibawah ini ada kopian dari majalah Ar Risalah edisi 171 Dzulqa'dah - Dzulhijjah 1436 H tentang keutamaan bulan Dzuhijjah ini. Semoga bermanfaat... :)

AMALAN SUNNAH DI BULAN DZULHIJJAH 

Dzulhijjah disebut juga dengan bulan haji. Dinamakan bulan Dzulhijjah karena orang Arab sejak zaman jahiliyah melakukan ibadah haji di bulan ini. Orang Arab melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi Ibrahim.

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan mulia, yang telah Allah sebutkan sebagai asyhurul hurum (bulan-bulan haram). Maksudnya, saat itu manusia dilarang (diharamkan) untuk berperang, kecuali dalam keadaan membela diri dan terdesak.

Allah berfirman yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram..." (QS. Al  Maidah:  2)

Ayat mulia ini menerangkan secara khusus keutamaan bulan-bulan haram, yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Bulan yang termasuk Asyhurul hurum (bulan-bulan haram) adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Rajab dan Muharam.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Allah berfirman yang artinya:
"Demi fajar dan demi malam yang sepuluh." (QS. Al  Fajr: 1-2)

Ayat ini ditafsirkan oleh para ulama' dengan beberapa makna. Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan bahwa tafsiran yang menyebut sepuluh hari Dulhijjah itulah yang lebih tepat. Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ahli tafsir dari para salaf dan selain mereka, juga pendapat Ibnu Abbas.

Allah bersumpah dengan menggunakan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Ini menunjukan keutamaan sepuluh hari tersebut. Disamping ayat ini, terdapat hadist shahih yang menunjukan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Dari Ibn Abbas, Nabi salallahu 'alaihiwassalam bersabda:
"Tidak ada hari dimana suatu amal shalih lebih dicintai Allah melebihi amal shalih yang dilakukan sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah,  termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah?" Nabi bersabda, "Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad) dan tak ada satupun yang kembali (meninggal dunia dan hartanya diambil musuh)."
(HR. Bukhari, Ahmad dan Turmudzi)

Al-Hafidz Ibn Rajab mengatakan: Hadist ini menunjukan bahwa beramal pada sepuluh hari bulan Dzulhijjah lebih dicintai disisi Allah dari pada beramal pada hari-hari yang lain, tanpa pengecualian. Sementara jika suatu amal itu lebih dicintai Allah, artinya amal itu lebih utama disisiNya.

Mendapati sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah ini merupakan nikmat yang agung dari Allah untuk hamba-Nya. Karena dia mendapatkan musim ketaatan yang membantunya untuk mendapatkan pahala dan ampunan. Caranya, bersungguh-sungguh dalam  menjalankan ketaatan dan memperbanyak nya daripada hari-hari sebelumnya. Seperti inilah ihwal para salaf dalam memanfaatkan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Memperbanyak Puasa di Sembilan Hari Pertama
Dianjurkan memperbanyak puasa di sembilan hari bulan Dzulhijjah. Terutama puasa hari Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah. Dari Abu Qatadah, Nabi salallahu 'alaihiwassalam bersabda, "...puasa hari 'arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadi ka puasa ini sebagai kaffarah satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..." (HR. Ahmad & Muslim).

Memperbanyak Dzikir (Takbir, Tahmid dan Tahlil)
Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak takbir, tahlil, tasbih, tahmid, istighfar dan doa pada hari-hari tersebut.

Mengucapkan takbir (takbiran) di bulan Dzulhijjah ada dua:
1. Takbir Mutlak, tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu. Jadi boleh di lakukan di pasar, masjid dan saat berjalan. Selama tanggal 1-13 Dzulhijjah, kaum muslimin di syariat kan memperbanyak ucapan takbir kapan saja dan dalam kondisi apa saja. Boleh sambil berjalan, di kendaraan, bekerja, berdiri, duduk, ataupun berbaring dengan suara lirih atau dikeraskan.
2. Takbir muqayyad, takbir yang terikat waktu. Yaitu takbiran yang dilaksanakan setiap selesai melaksanakan shalat wajib. Takbiran ini dimulai sejak setelah shalat subuh tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah shalat Ashar tanggal 13 Dzulhijjah.

Melaksanakan Haji dan Umrah
Berhaji dan Umrah di Baitullah al-Haram merupakan amal ibadah paling utama pada hari-hari ini. Siapa yang diberi taufik oleh Allah untuk melaksanakannya sesuai dengan ketentuan syar'iat, dia mendapatkan janji dari sabda Nabi salallahu 'alaihiwassalam, "Umrah saru kepada Umrah lainnya merupakan kaffarah bagi dosa di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Shalat 'Idul Adha
Berdasarkan hadist dari Umum Athiyah, bahwa kaum Muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang menetap, dianjurkan untuk berangkat shalat 'Id.

Umum Athiyah berkata, "Nabi memerintahkan kepada kami pada saat shalat 'Id ( Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat." (HR. Muslim).

Menyembelih Hewan Kurban
Allah berfirman yang artinya:
"Laksanakan lah shalat untuk Rabmu dan sembelihlah hewan kurban." (QS. AL Kautsar: 2)

Nabi salallahu 'alaihiwassalam bersabda tentang keutamaan ya, "Tidak ada satu amalan yang dikerjakan  anak Adam pada hari kabar (hari penyembelihan) yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah. Sungguh dia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, kuku dan rambutnya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebelum jatuh ke tanah..." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya)

Sebaliknya, beliau mengancam mereka yang mampu namun tidak mau menyembelib hewan kurban.

"Siapa yang memiliki kelapangan namum dia tidak berkurban maka jangan mendekat ke masjid kami." (HR.Ahmad & Ibn Majah & dihasankan al-Albani)

Semoga Allah memudahkan kita untuk beramal di bulan Dzulhijjah yang penuh berkah ini. Wallahul Musta'an.